Minggu, 16 November 2008

TUGAS ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI "METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI"

MEGAH LESTARI (200752123) & SISCA RISQIYANTI (200752140)

METODE PENELITIAN

KONSEP – KONSEP DASAR PENELITIAN

• KONSEP adalah Abstraksi yang di bentuk dengan menggeneralisasikan hal – hal khusus . (mis: hijau, kuning, merah, biru dan putih di gereralisasikan sebagai warna)

• VARIABEL terdiri dari variable bebas dan tak bebas.
– Penelitian mencari sebab akibat dalam suatu gejala atau mencari hubungan diantara berbagai faktor. Dan variabel yang diduga sebagai variabel pendahulu atau penyebab disebut variabel bebas.
– Sedangkan variabel yang diduga sebagai akibat atau yang mempengaruhi variabel yang mendahului di sebut variabel tak bebas.

• VARIABEL AKTIF DAN ATRIBUT, variabel aktif itu adalah variabel yang dapat dikendalikan ataupun dapat di manupulasi. Kita dapat mengendalikan suhu ruangan, tingkat hukuman, frekuensi kekerasan dalam acara tv. Tapi kita tdk dapat mengendalikan umur, tingkat kecerdasan, status sosial atau jenis kelamin. Maka yang di sebut atribut adalah hal yang telah menyatu dan tidak dapat dikendalikan oleh peneliti.

• HIPOTESIS sering di sebut statement of teori in testable form, atau tentative staments about reality. Dengan demikian hipotesis menghubungkan teori dgn dunia empiris . Human relation yang efektif membantu keberhasilan hubungan masyarakat adalah teori. Dari teori ini dapat dijabarkan menjadi beberapa hipotesis. Kegagalan dalam hipotesis dapat mengaburkan hasil penelitian dan membingungkan prosedur penelitian dan sukar di uji secara empiris.
Ciri – ciri hipotesis :
- Hipotesis harus jelas secara konseptual.
- Hipotesis mempunyai rujukan empiris.
- Hipotesis harus bersifat spesifik.
- Hipotesis harus dihubungkan dengan tekhnik penelitian yang ada.
- Hipotesis harus berkaitan dengan suatu teori.
- Metode penelitian, berdasarkan tujuannya :
Deskriptif, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan , dan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Dari penelitian deskriptiflah di kembangkan berbagai penelitian korelasional dan eksperimental.

Tujuannya untuk mengetahui gambaran 1 atau lebih variabel tapi tidak berhubungan.
• Korelasional, pada metode ini peneliti mulai menghubungkan variabel – variabel. Ini sebenarnya kelanjutan dari metode deskriptif. Metode ini bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Kaitan ataupun hubungan yang dicari disebut korelasi.

• Eksperimental ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu atau lebih variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimental kemudian membandingkan hasil dengan kelompok kontrol yang tidak di manipulasi.

Metode Penelitian

METODE SURVEY :
Hanya untuk tujuan metode penelitian deskriptif dan deskriptif korelasional.
Variabel yang memungkinkan untuk di teliti berasal dari variabel : komunikator, saluran, komunikan dan efek.
Dua hal yang perlu di perhatikan dalam metode survey :
1. instrumen
2. sampling
1. Instrumen adalah alat ukur yang digunakan penelitian. Dalam metode survey ada 3 kemungkinan instrumen yang digunakan untuk mengukur masing – masing variabel:
a. kuesioner digunakan bila peneliti ingin mengukur:
- variabel yang kognitif dan afektif
- populasi yang di teliti kemampuan baca dan tulisnya tinggi.
b. wawancara digunakan bila memenuhi kriteria berikut:
- variabel yang kognitif dan afektif
- populasi yang diteliti baca tulisnya rendah.
c. Observasi digunakan bila :
- variabel yang diteliti berkaitan degan perilaku
- kemampuan baca tulis tidak menjadi perhatian.

2. Sampling terdiri dari 2 jenis yaitu probabilitas sampling dan non probabilitas sampling.
probabilitas sampling di gunakan jika populasinya jelas diketahui jumlah dan batas – batasannya (sifat-sifatnya)
Probability sampling diantaranya :
a. Acak sederhana, digunakan jika populasi tdk besar (<100 ) dan sifatnya homogen (lebih dari 80%karekteristik populasi sama) .
b. Acak sistematis digunakan bila jumlah populasi besar dan sifatnya homogen.
c. acak stratifield digunakn pada populasi kecil dan besar dan sifatnya heterogen.
ada 3 macam:
- equal, jika stratum 1 dan lainnya dari populasi yang sama.
- proporsional digunakan bila jumlah stratum lainnya tidak jauh berbeda .
- disproporsional digunakan bila stratum 1 dan lainnya jauh berbeda.
note :stratum adalah nilai variabel / atribut/ karakteristik yang diduga berpengaruh.
d. Acak Cluster digunakan kalau populasi yang di teliti tertersebar di berbagai tempat.

METODE ANALISIS ISI
Tujuan penelitian analisis isi yaitu deskriptif dan deskriptif kolerasi.
Analisis isi adalah metode penelitian yang meneliti pesan tersurat secara sistematis objektif dan kuantitatif. Pesan tersurat, peneliti megkoding pesan yang tersurat bukan apa yang dirasakan peneliti.
sampling dalam analisis isi baru dapat ditentukan setelah memperhatikan periodisasi kemunculan pesannya. Bila pesannya muncul continue maka digunakan rotated sampling.
Koder pada analisis isi
Pada analisis isi di perlukan koder yang syaratnya independent dan pernah melakukan Analisis isi agar koder memahami subjek yang di teliti. Hal ini u/ memberikan reliabilitas yang handal.


EXPOSTFACTO
Tujuannya adalah penelitian korelasional. Dilatar belakangi oleh efek dan gejala yg muncul. Metode ini membantu peneliti untuk menjawab masalah penelitian dengan bantuan konsep, model dan teori komunikasi.
Dalam expostfacto sistematika kerangka teorinya sebaiknya di mulai :
Ø Penjelasan konsep.
Ø Mendefinisikan variabel y (variabel terikat)
Ø Mencari penyebab variabel y.
Desain penelitian expostfacto
Ø Bisa menggunakan 2 kelompok atau lebih tapi kelompok yang dimaksud adalah kelompok yang kecil. Cara mendapatkan kelompok adalah dg cara perjodohan (matching) masing – masing segmen dari populasi memilih kelompok sendiri sesuai yang dirasakan.
Ø Tekhnik pengumpulan data bisa dengan kuesioner, wawancara dan observasi, disesuaikan dengan ciri – ciri variabel dan kemampuan baca tulis sampel.
Study kasus
Prosedur Studi kasus
1. Merumuskan focus penelitian :
- mengapa…
- bagaimana…
2.Menetapkan unit analisis ada dua :
• Individu : informasi yang di berikan hanya mewakili pribadi yang bersangkutan.
• Non Individu : informasi yang di berikan mewakili orang lain baik kelompok, maupun organisasi.
3.Desain Penelitian
• Sebelum menetapkan desain penelitian , perlu di ketahui terlebih dahulu :
Ø Apa kasusnya dan beberapa banyak ?
Ø Apa unit analisisnya dan berapa banyak?
4.Menetapkan informan dan key informan
Ø Informan : pastikan dahulu kasusnya , siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut , Berapa banyak yang terlibat
Ø Key informan ( orang yang menguasai permasalahan, biasa orang yang terlibat atau diluar orang yang terlibat), bisa dari informan setelah selesai penelitian atau diambil dari luar kasus tapi yang menguasai
5.Instrumentasi (alat ukur )
Teknik pengumpulan data, dalam studi kasus instrument yang di gunakan ada 2 yaitu :
ü wawancara mendalam -> harus lebih mendetail
ü Observasi
6. Analisis data yang di pilih atau yang digunakan disesuaikan dengan tipe disain penelitian yang sedang diteliti.

Kamis, 13 November 2008

Teori Strukturisasi

Teori/ Pendekatan/ Hipotesis

Teori Strukturisasi telah memiliki dampak besar terhadap teori komunikasi. Dampak ini paling besar terdapat pada komunikasi organisasi, dimana aspek-aspek teori telah diadopsi dengan antusiame yang sangat besar.

Nama teoritis dan teorinya
Teori strukturisasi oleh Anthony Giddens, seorang ahli sosiologi Inggris.

Sumber dan buku acuan
Littlejohn, Stephen W,. 2002. Theories of Human Communication (edisi ketujuh). Belmont: Thomson Learning. Hal. 144-162
http://tulisanmakyun.blogspot.com/2008/02/teori-komunikasi_29.html
http://penerjemahonline.wordpress.com/2008/10/28/teori-teori-tentang-komunikasi-organisasi/

Asumsi- asumsi teori
1. Konsep ini mencoba untuk meguraikan dualisme sederhana yang diusulkan antara perwakilan dan ketidakleluasaan dan antara tindakan dan struktur dengan mengusulkan bahwa konsep-konsep ini berfungsi tidak sebagai bagian dari sebuah dualisme, tapi sebagai sebuah dualitas dimana “sifat-sifat struktural dari sistem sosial adalah medium dan hasil praktek yang mereka organisir secara berulang”.
2. Teori strukturisasi adalah konsep agen-agen aktif yang berinteraksi dalam dunia sosial. Tentunya, yang kita anggap sebagai dunia sosial terbentuk melalui perilaku-perilaku dari para agen aktif. Melalui perantara inilah kita semua dimanaje untuk terlibat dalam dunia ini, pada saat kita mengalami aktivitas-aktivitas rutin dari kehidupan sehari-hari dan situasi yang lebih asing yang terkadang diperhadapkan kepada kita.

Esensi teori & penjelasannya
1. Teori strukturasi, yang dikemukakan oleh Anthony Giddens menjelaskan lebih lengkap hubungan mikro-makro sosial. Dalam pandangan Giddens, tindakan manusia merupakan proses produksi dan reproduksi beragam sistem sosial. Dengan kata lain, dalam komunikasi, para pesertanya bertindak strategis untuk mencapai tujuan mereka yang kemudian menghasilkan struktur yang berbalik mempengaruhi tindakan mereka selanjutnya.
2. Kita perlu meninjau cara-cara dimana teori strukturisasi telah mempengaruhi para ahli teori yang tertarik khususnya pada komunikasi organsiasinal.
3. Teori strukturisasi telah diaplikasikan dalam memahami beberapa konsep klasik dalam studi-studi organisasional: struktur organisaisonal dan iklim organisasional. Bob McPhee (1985, 1989) telah menyebutkan bahwa “struktur formal adalah sekumpulan aturan dan sumber-daya yang diambil oleh para pelaku organisasi untuk mengkoordinasikan interaksi-interaksinya. Pemahaman tentang kesenjangan antara aturan dan sumber daya yang diambil oleh individu dalam interaksidan grafik organisasi formal akan membantu dalam menjelaskan masalah-masalah dalam koordinasi pada setting organisasional

Konsep-konsep dalam teori
Pemahaman (interpretation/understanding), Interpretasi dan Kekuasaan.

Penjelasan konsep
1. Pemahaman (interpretation/understanding), moralitas atau arahan yang tepat.
2. Interpretasi menyatakan cara memahami sesuatu, moralitas menyatakan cara bagaimana seharusnya sesuatu dilakukan,
3. kekuasaan dalam bertindak.dan kekuasaan menyatakan cara mencapai suatu keinginan.

contoh penggunaan
Naskah Akademis Rancangan Undang - Undang Perpustakaan (RUU Perpustakaan)